Simulasi Rangkaian LDR (Light Dependent Resistor) Sebagai Lampu Rumah
1. Tujuan
- Dapat mengetahui bagaimana sistem kerja LDR sebagai lampu rumah
- Dapat merangkai serta mensimulasikan rangkaian tersebut dalam aplikasi proteus
2. Komponen
- ALAT
a. Ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup
b. Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
- BAHAN
- Alternator
Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik.
- Lamp
Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya saat dialiri arus listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh Baterai dan Aki.
- Led-Green
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
- LPV324
- POT-HG
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
- Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
- Resistor
Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
- TIP31
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti penguat, pengendali, pentearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. TIP31 merupakan salah satu jenis transistor yang digunakan pada rangkaian LDR (Light Dependent Resistor) ini.
- Torch_LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
3. Dasar Teori
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
C. Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan Multimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (Ω). Agar Pengukuran LDR akurat, kita perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap dan kondisi terang. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR tersebut masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
- Mengukur LDR pada Kondisi Terang
- Atur posisi skala selektor multimeter pada posisi ohm
- Hubungkan probe merah dan probe hitam multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Berikan cahaya terang pada LDR
- Baca nilai resistansi pada display multimeter. Nilai resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 ohm
- Mengukur LDR pada Kondisi Gelap
- Atur posisi skala selektor multimeter pada posisi ohm
- Hubungkan probe merah dan probe hitam multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Berikan cahaya terang pada LDR
- Baca nilai resistansi pada display multimeter. Nilai resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 200 ohm
1. Rumus Rasio LDR
Untuk mendapatkan persentasenya maka digunakan rumus berikut ini,
Rasio LDR = (Kredit Yang Diberikan / Dana Yang Diterima) x 100%
Dimana:
Kredit Yang Diberikan adalah total saldo kredit (Baki Debet)
a. Kredit kepada bank lain dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan
b. Kredit kepada bank lain dengan tujuan untuk pembiayaan bersama
c. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga lainnya
Dana yang diterima:
a. Tabungan (penempatan dana dari pihak ketiga yang dapat ditarik sewaktu-waktu)
b. Deposito (Penempatan dana dari pihak ketiga yang dapat ditarik berdasarkan jangka waktu tertentu)
c. Pinjaman dari Bank Indonesia
d. Pinjaman atau deposito dari bank lain dengan jangka waktu lebih besar dari 3 bulan
e. Pinjaman lainnya dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan
f. Modal Pinjaman
g. Modal (modal inti + modal pelengkap). Dalam hal ini, modal yang digunakan adalah modal dalam perhitungan ATMR
2. Nilai Kredit (NK)
Rumus untuk mendapatkan nilai kreditnya:
NK = ((115% - Rasio) x 100) x 4)
Dimana:
Jika Rasio lebih besar dari >115% maka Nilai Kreditnya NK = 0
Apabila terjadi penurunan 1% maka Nilai Kreditnya NK + 4 dengan nilai maksimal 100 poin.
3. Hasil Penilaian Akhir (HP)
Adapun penilaian rasio LDR diperoleh dengan rumus berikut:
HP = NK x bobot / 100
HP = NK x 5 /100
4. Kriteria Hasil Penilaian
Adapun kriteria penilaian rasio LDR sesuai dengan aturan yang berlaku untuk BPR adalah:
Sehat ==> <= 94,75%
Cukup Sehat==> > 94,75% s/d <= 98,50%
Kurang Sehat ==> >98,50% s/d <= 102,25%
Tidak Sehat ==> >102,25%
4. Prinsip Kerja
Prinsip kerja LDR sangat
sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang
pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan
aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka
nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang
mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
5. Gambar Rangkaian
6. Video
7. Link Download
- Gambar Rangkaian : Download disini
- Video Rangkaian : Download disini
- File HTML : Download disini
- Data Sheet LDR : Download disini
- Data Sheet Transistor NPN : Download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar